Paus Fransiskus: Teladani Sifat “Kecil” Yesus Kristus
TIMOROMAN.COM – Paus Fransiskus memimpin jalannya Misa Malam Natal, di Basilika Santo Petrus, Vatikan, Roma, pada Jumat (24/12/2021).
Misa Malam Natal kali ini dihadiri oleh sekitar 1.500 jemaat. Di hadapan ribuan jemaat yang menghadiri langsung misa Jumat malam waktu setempat itu, Paus Fransiskus menekankan hal utama yang perlu dilakukan oleh umat kristiani.
Paus Fransiskus mengungkap sifat “kecil” yang ditunjukkan bayi Yesus dan menjadi penyelamat umat.
“Kita merenungkan anak dan “kekecilannya”. Tuhan hadir sepenuhnya. Mari kita akui ini “bayi Yesus, Engkau adalah Tuhan. Mari gunakan kagum dengan kebenaran, orang yang merangkul alam semesta perlu dihentikan di tangan orang lain,” ungkap Paus Fransiskus.
Menurut Paus Fransiskus Yesus Kristus dengan sifat “kecil”nya telah memberikan segalanya untuk umat. Namun, menjadi tantangan tersendiri dalam momentum perayaan Natal, apakah umat telah melakukan hal yang sebanding dengan pengorbanan yang diberikan Yesus.
“Hari ini semuanya terbalik. Tuhan datang ke dunia dalam kekecilannya, pemberian-Nya. Mari kita bertanya pada diri kita sendiri dapatkah kita menerima cara Tuhan dalam melakukan sesuatu?
Inilah tantangan Natal. Tuhan mengungkapkan dirinya, tetapi kaum pria dan wanita gagal untuk mengerti. Dia menjadikan dirinya kecil mata dunia. Sementara, kita terus mencari hibah di mata dunia. Mungkin, bahkan atas namanya. Tuhan merendahkan dirinya saat kita berusaha menjadi hebat,” jelasnya.
Kelahiran Yesus Kristus dengan sifat “kecil”nya memberikan pelajaran kepada umat, bahwa sifat kecil itu adalah jalan menuju kebesaran yang autentik.
“Tapi, apa artinya secara konkret menerima kekecilannya?. Pertama-tama adalah percaya bahwa Tuhan ingin masuk ke dalam hal kecil dalam hidup kita. Kebiasaan kita sehari-hari. Hal-hal yang kita lakukan di rumah, di keluarga kita, di sekolah, di tempat kerja. Dan membuat pengalaman biasa kita. Dia ingin kita melakukan hal-hal yang luar biasa. Yesus meminta kita untuk menemukan hal-hal yang berharga dalam hidup,” terang Paus Fransiskus.
Secara khusus Paus Fransiskus juga mendorong agar umat kristiani memahami kehadiran Yesus, yang memberikan penghormatan terhadap martabat pria dan wanita khususnya untuk bekerja.
“Dia datang untuk memuliakan yang dikucilkan dan dia pertama kali mengungkapkan dirinya kepada mereka. Bukan untuk mendidik orang-orang penting tetapi kepada orang-orang miskin yang bekerja. Malam ini Tuhan datang untuk mengisi dengan martabat. Dia mengingatkan kita tentang pentingnya memberikan martabat kepada pria dan wanita untuk bekerja,” papar Paus Fransiskus.
“Tetapi, juga untuk memberikan harkat dan martabat kepada tenaga kerja manusia itu sendiri. Pada hari kehidupan mari kita ulangi tidak ada lagi kematian di tempat kerja. Dan mari kita berkomitmen untuk memastikan ini,” tambahnya.
Bersikap “rendah hati” menjadi penekanan utama Paus Fransiskus dalam pesan Natal tahun ini.
Dalam pertemuan umum mingguan Paus Fransiskus mengatakan, kesadaran untuk mencari, menemukan, dan menerima Tuhan membutuhkan kerendahan hati.
Sementara, setelah merayakan misa natal di altar utama Basilika Santo Petrus dengan jumlah peziarah yang diizinkan untuk hadir lebih banyak daripada 2020 pada Jumat malam.
Paus Fransiskus akan kembali ke balkon Basilika Santo Petrus pada siang hari pada hari Natal untuk menyampaikan berkat Urbi et Orbi ke kota Roma dan kepada umat Katolik di seluruh dunia.
Karena pandemi, tahun lalu Paus memberikan berkat ini dari aula pemberkatan di atas atrium Basilika Santo Petrus. **