Indonesia Tetap Dukung Timor Leste Masuk ASEAN
TIMOROMAN.COM- Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi akan bertemu dengan Menteri Luar Negeri Timor Leste Dionisio da Costa Babo Soares. Salah satu yang dibahas yakni Timor Leste yang ingin jadi anggota Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (ASEAN).
“(Akan membahas) Terkait dengan aplikasi Timor Leste untuk menjadi anggota ASEAN. Timor Leste sendiri mengajukan untuk menjadi anggota ASEAN pada tahun 2011 dan prosesnya masih terus berlangsung. Indonesia merupakan salah satu negara utama yang mendukung keanggotaan Timor Leste sebagai anggota ASEAN,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Christiawan Nasir di kantornya, Jl Taman Pejambon, Jakarta, Kamis (16/5/2019).
Tata, sapaan akrabnya, mengatakan Indonesia tak hanya memberi dukungan politik agar Timor Leste masuk ASEAN. Indonesia juga akan membantu Timor Leste dalam capacity building.
Tata mengatakan Indonesia kukuh mendorong Timor Leste untuk jadi anggota ASEAN demi kekuatan ASEAN sendiri. Selain itu, upaya ini juga sejalan dengan para penggagas ASEAN.
“Sita melihatnya bahwa keanggotaan itu akan setidaknya melengkapi seluruh negara Asia Tenggara ke dalam organisasi ASEAN. Kalau kita bicara ASEAN. Ada satu negara yang bagian Asia Tenggara tapi belum jadi bagian dari organisasi ASEAN. Ini merupakan salah satu upaya realisasi visi founding fathers ASEAN dimana seluruh negara Asia Tenggara tergabung dalam organisasi ASEAN,” kata dia.
Selain soal ASEAN, Indonesia-Timor Leste juga akan membahas kerja sama ekonomi. Tata mengatakan hampir 30% kebutuhan Timor Leste dipasok Indonesia.
“Beberapa produk ekspor ke Timor Leste kendaraan motor baik sepeda motor maupun mobil, palm oil, perabotan rumah tangga, barang elektronik dan dan di sini juga adalah makanan dan minuman. Satu area yang masih bisa dikembangkan terus adalah area perdagangan di perbatasan. Ini juga sektor yang ingin kedua negara kembangkan,” kata dia.
“Investasi Indonesia di Timor Leste cukup besar, tercatat sampai dengan tahun 2018 terdapat 595 juta investasi Indonesia di Timor Leste. Itu yang meliputi baik di bidang perbankan maupun di oil and gas dan juga produk minuman. Di situ juga ada beberapa bergerak di bidang infrastruktur dan keuangan,” sambungnya.
Punya Harapan?
Harapan untuk pengakuan Timor Leste menguat lagi pada tahun 2017 sebelum perayaan ulang tahun Asean ke-50 di Manila, yang bertepatan dengan pertemuan puncak ke-31 pengelompokan.
Namun pada akhirnya, kemudian ketua ASEAN Presiden Filipina Rodrigo Duterte menuangkan air dingin dengan mengatakan bahwa aplikasi tersebut masih dalam studi.
Aksesi untuk keanggotaan diatur oleh Pasal 6 Piagam Asean, yang mencakup tiga syarat: negara harus di Asia Tenggara, keputusan untuk mengakui harus dengan suara bulat, dan harus ada kemampuan untuk memenuhi komitmen dan kewajiban.
Timor Leste telah memenuhi sebagian besar persyaratan, termasuk membuka kedutaan besar di semua negara Asean.
Meskipun kesenjangan antara Timor Leste dan negara-negara kaya lebih luas, ASEAN harus menunjukkan niat baik yang lebih baik kepada negara yang jelas memenuhi syarat untuk menjadi anggota.
Sebagai blok menganjurkan prinsip kesetaraan dan keadilan, kebijakannya harus dari “Sejahtera tetanggamu”.
Seharusnya tidak dilihat sebagai memilih dan memilih keanggotaan berdasarkan pada apa yang dapat diperoleh 10 anggota dari dimasukkannya Timor Leste.
Malaysia dipandang sebagai negara yang dengan tulus mendukung pengakuan Timor Leste atas pendirian bahwa Malaysia adalah negara terakhir yang tersisa di Asia Tenggara yang tetap berada di luar blok.
Selama tahun-tahun awal kemerdekaan Timor Leste, Malaysia memberikan dukungan di bidang keamanan, pengembangan sumber daya manusia dan kapasitas kelembagaan.
Malaysia adalah negara pertama yang membuka kantor penghubung di Dili pada bulan April 2000 untuk memfasilitasi hubungan yang lebih dekat dengan Timor Leste. Kantor tersebut menjadi Kedutaan Besar Malaysia pada 20 Mei 2002, setelah pemulihan kemerdekaan Timor-Leste.
Timor Leste juga memandang Perdana Menteri Tun Dr Mahathir Mohamad sebagai negarawan global dan regional yang dukungannya akan membantu mendorong keanggotaannya ke ASEAN. Dia adalah kepala pemerintahan pertama yang mengunjungi negara itu.
Delegasi tingkat tinggi yang dipimpin oleh Dionisio da Costa Babo Soares, Menteri Luar Negeri Timor-Leste, diperkirakan akan mengunjungi Putrajaya pada bulan Juli untuk melobi dukungan Malaysia dan mendapatkan dukungan dan dukungan Dr Mahathir lagi, kali ini untuk tempat yang sah di negara itu di Asean .(*)