China Pulangkan Warganya yang Ada di Luar Negeri

TIMOROMAN.COM-Pemerintah China telah memutuskan untuk mengirim pesawat charter atau sewaan untuk memulangkan warga asal Provinsi Hubei, termasuk Kota Wuhan, yang berada di luar negeri sesegera mungkin. Negara Tirai Bambu itu sedang berjuang keras untuk mencegah penyebaran virus Corona jenis baru, 2019-nCoV, yang kini menyebar ke belasan negara.

Keputusan pemulangan warga Wuhan yang berada di luar negeri disampaikan Kementerian Luar Negeri setempat, Jumat (31/1/2020).

“Mengingat kesulitan praktis yang dihadapi warga China asal Hubei, khususnya Wuhan, di luar negeri, pemerintah China telah memutuskan untuk mengirim penerbangan charter untuk membawa mereka kembali ke Wuhan sesegera mungkin,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Hua Chunying. (Baca: Bak Zombie, Para Korban Virus Wuhan di China Ambruk di Jalan-jalan).

Topik virus Corona baru sedang menjadi trending topic online di China pada hari Jumat, di mana lebih dari 35 juta tampilan dan 15.000 posting diskusi muncul pada platform Weibo. Weibo adalah media sosial mirip Twitter.

“Orang-orang ini mungkin tidak ingin kembali (ke Wuhan),” tulis seorang pengguna Weibo, seperti dikutip Channel News Asia. Pengguna Weibo yang lain mempertanyakan apakah mereka harus dibawa pulang jika mereka tidak terinfeksi.
China telah menyarankan warganya untuk menunda perjalanan ke luar negeri dan membatalkan tur kelompok di luar negeri. Sementara itu, beberapa negara termasuk Jerman dan Inggris telah mendesak warganya untuk menghindari perjalanan ke China. (Baca: KBRI Beijing Imbau Para WNI Segera Tinggalkan China)

Amerika Serikat mengatakan kepada warganya pada Kamis malam “jangan bepergian” ke China, meningkatkan status advisory-nya ke level siaga tertinggi.

Departemen Luar Negeri Amerika mengeluarkan peringatan level empat—naik dari desakan orang Amerika untuk mempertimbangkan perjalanan ke China—dan mengatakan setiap warga negara Amerika di China sekarang harus mempertimbangkan untuk pergi menggunakan sarana komersial.

Jepang pada hari Jumat juga menaikkan peringatan perjalanannya ke China ke level dua pada sistem peringatan empat poin versi negara tersebut, yang menyarankan orang-orangnya untuk menghindari perjalanan yang tidak mendesak atau tidak perlu ke China.

Jepang telah meningkatkan peringatan perjalanannya untuk provinsi Hubei, di mana wabah virus masuk level tiga, dan memperingatkan dampak terhadap setiap perjalanan ke wilayah tersebut. Orang terinfeksi di China dengan jumlah kematian sudah mencapai 213 orang. Angka kematian yang terus melonjak ini mendorong Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan keadaan darurat global.

Ketika kekhawatiran wabah telah menyebar ke luar negeri, tokoh-tokoh terkemuka di komunitas China di Italia memperingatkan pada minggu ini tentang episode “laten rasisme” terhadap rekan-rekan mereka oleh orang Italia yang takut terkena virus.

China telah mengambil langkah ekstrem untuk menghentikan penyebaran virus, termasuk mengarantina lebih dari 50 juta orang secara efektif di Wuhan dan sekitar provinsi Hubei.

Ribuan orang asing telah terperangkap di Wuhan sejak kota itu ditutup pekan lalu. Rumah sakit di kota Wuhan telah kewalahan dengan membanjirnya pasien. Wartawan AFP melihat antrean panjang di salah rumah sakit, dengan beberapa pasien mengatakan mereka mengantre selama dua hari untuk menemui dokter.

Virus Corona jenis baru diyakini muncul pertama di pasar yang menjual hewan liar untuk dikonsumsi manusia di Wuhan. Virus itu dengan cepat menyebar selama musim liburan Tahun Baru Imlek di mana ratusan juta orang China bepergian di dalam atau pun ke luar negeri.(*)

Share this :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *