Dirikan SSB di Perbatasan, Fary Djemi Terima Penghargaan dari Menpora Timor Leste
TIMOROMAN.COM- Menteri Pemuda dan Olahraga Timor Leste Osorio Florindo memberikan penghargaan kepada pendiri Sekolah Sepak Bola Bintang Timur Atambua, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT) Fary Djemi Francis.
Penghargaan itu diberikan, karena Fary dinilai peduli dengan sepak bola di daerah perbatasan antara Indonesia dan Timor Leste.
Menurut Osorio, penghargaan yang diberikan kepada Fary yang juga Ketua Sport Intelegent PSSI pusat ini karena sejauh pantauannya dia sangat peduli dengan dunia sepak bola.
“Terus terang saja saya kenal dengan pak Fary. Sejak di Timor Leste sebelum pisah dengan Indonesia beliau memang selalu peduli dengan sepak bola,” ucap Osorio kepada sejumlah wartawan di Atambua, Sabtu (16/12/2017).
Osorio menyebut, kepedulian Fary yang juga adalah Ketua Komisi V DPR RI itu, yakni dengan membangun Sekolah Sepak Bola Bintang Timur di Atambua.
Kepedulian Fary juga di antaranya dengan meluncurkan Bintang Timur Akademi yang saat ini tengah menyeleksi para pemain dari berbagai daerah di Indonesia untuk ditampung di Bintang Timur Akademi.
Kepedulian Fary, lanjut Osorio, yakni dengan adanya pertandingan persahabatan antara Timnas Indonesia dengan Timnas Timor Leste yang digelar oleh Kemenpora di lapangan Bintang Timur Sabtu (16/12) sore.
“Ini bukti kepedulian pak Fary untuk sepak bola di wilayah perbatasan khususnya di NTT, sehingga sudah selayaknya beliau terima penghargaan ini,” ucapnya.
Di tempat yang sama, Deputi III Pembudayaan Olahraga Kementerian Pemuda dan Olahraga Indonesia Raden Isnanta mengaku, apa yang dilakukan Fary dalam bidang olahraga seharusnya bisa dicontoh oleh sejumlah penggila bola lainnya di Indonesia.
“Menurut saya, jika setiap penggila bola di Indonesia mempunyai visi dan misi seperti pak Fary dalam hal pembinaan usia dini maka nanti sepak bola kita akan terus membaik,” kata Raden.
Sementara itu Fary mengaku penghargaan yang diperolehnya menjadi suatu tantangan tersendiri untuk terus membangun sepak bola di NTT, khususnya di wilayah perbatasan.
“Saya kaget saat diberitahu bahwa akan mendapatkan penghargaan dari menpora Timor Leste. Saya sampaikan terima kasih namun ini juga merupakan sebuah tantangan tersendiri bagi saya,” ujar Fary.
Pada September lalu, lanjut Fary, dirinya mendapatkan penghargaan dari Menpora Imam Nahrawi sebagai tokoh penggiat sepak bola.
Fary menuturkan bahwa dirinya sengaja fokus dalam pembinaan usia dini karena membangun sepak bola Indonesia dimulai dari usia dini.
Fary mengaku, fokus pada pembinaan usia muda. Kabupaten Belu baginya, bukan hanya tempat bagi NTT namun bagi seluruh Indonesia.(*)