Indonesia-Timor Leste Sepakat Selesaikan Sengketa Tapal Batas
TIMOROMAN.COM– Pemerintah Indonesia sepakat untuk kembali membahas permasalahan tapal batas dengan Timor Leste.
Hingga kini batas daratan yang belum terselesaikan, yakni perbatasan di wilayah Noel Besi di Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur, dan Citrana di Timor Leste. Begitu juga perbatasan di Bijaelsunan, Kabupaten Timor Tengah Utara, dan Oben di Timor Leste turut menjadi pembahasan. Kedua negara juga sepakat membentuk Senior Official Consultation (SOC), grup kecil yang akan membahas teknis penyelesaian sengketa perbatasan darat.
Rencananya tim kecil ini bekerja pada Maret 2017. Namun, pembicaraan mengenai tapal batas kedua negara sempat terhenti karena Timor Leste sedang melaksanakan pemilihan presiden pada Maret 2017 dan disusul pemilihan legislatif untuk menentukan perdana menteri sebagai kepala pemerintahan pada Juli 2017.
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto mengatakan, molornya pembahasan terkait tapal batas bukan berarti penyelesaian sengketa berhenti. ”Proses penyelesaian kemarin terganggu karena ada pemilu presiden di sana (Timor Leste), tapi bukan tidak bisa diselesaikan. Sekarang (pemilu presiden di Timor Leste) sudah selesai, habis ini kita lanjutkan lagi. Mudah-mudahan cepat selesai,” kata Wiranto.
Sementara Xanana Gusmao juga berharap segera menyelesaikan permasalahan perbatasan kedua negara. Menurutnya, meski pembicaraan mengenai penyelesaian tapal batas di Noel Besi dan Citrana sempat terhenti akibat dinamika politik, tapi Pemerintah Timor Leste yang sekarang tetap menginginkan agar persoalan tapal batas bisa cepat diselesaikan.
”Saya ingin update karena sebenarnya kami sudah memberikan saran sedikit dari pertemuan sebelumnya. Tetapi, karena ada evolusi politik dan dinamika politik di sana (Timor Leste), saya katakan teman-teman di sini bahwa sabar dulu ya,” kata Xanana. Dia menambahkan, pihaknya juga berterima kasih kepada Pemerintah Indonesia yang bisa mengerti dengan kondisi di negerinya meski membuat molornya proses penyelesaian.
”Oleh karena itu, pertemuan di sini sebagai teman, sahabat, dan mewakili dua negara tetangga yang bersahabat juga,” ujarnya. Wiranto juga menambahkan, Indonesia ingin menyelesaikan permasalahan secara cepat mengingat negosiasi terkait sengketa tapal batas sudah berlangsung sejak 2002.
Apalagi pada 2010 dan 2012, Pemerintah Timor Leste sempat membangun kantor imigrasi di Noel Besi dengan Citrana dan Bijael Sunan dengan Oben, meski kedua negara belum mencapai titik temu. Dia juga berharap persoalan perbatasan ini selesai dengan baik dan benar agar diterima hukum internasional. ”Kami sepakati agar menyelesaikan secara cepat, benar, baik, dan diterima oleh hukum internasional,” katanya.(*)