Tak Pasang Pembatas Keamanan, Proyek Pembangunan Gedung SMPN 2 Prambon Ancam Keselamatan Para Pelajar
TIMOROMAN .COM, Sidoarjo – Lanjutan pembangunan SMP Negeri 2 Prambon yang dilaksanakan oleh CV. PELANGI diduga mengabaikan Keselamatan,Kesehatan Kerja (K3) dan dikerjakan tidak sesuai dengan spesifikasi,standar maupun kualitasnya. Sabtu (24/08/2024).
Proyek yang menelan anggaran sebesar Rp 4.799.840.000,00 – ini terindikasi tidak berpedoman dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang sudah ditentukan mengenai standarisasi bangunan.
Dari hasil pengamatan Awak Media di lokasi, nampak para pekerja proyek yang tidak menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) saat mereka melakukan aktivitasnya, bahkan kegiatan pembangunan gedung ini sangat berbahaya untuk pelajar SMPN 2 Prambon,Karena kontraktor tidak memasang pembatas atau jaring keselamatan,dan juga material tanah jelek di urukan kembali ke bangunan gedung yg di mana harus nya di urug dengan material sertu urug lalu di siram dan dipadatkan dengan alat stemper supaya di saat pemasangan keramik lantai tidak ambles,pasangan batu spesi nya juga banyak yang berlubang seperti lubang (Yuyu),dan juga Cor Beton kolom pilar ada yang keropos Dan kolom sepatu juga ada Retak-Retak yang di Duga tidak sesuai spesifikasi.
Tentu saja hal tersebut akan berakibat fatal jika terjadi kecelakaan kerja, terutama sanggat mengancam keselamatan siswa-siswi yang sedang melakukan kegiatan belajar mengajar,mengigat proyek pembangunan gedung berada di lingkungan sekolah.
Kendati pihak SMPN 2 Prambon sudah sampaikan keluh kesahnya terkait standar batas keamanan serta keselamatan, namun sepertinya pihak kontraktor acuh tak acuh dan enggan menggubrisnya.
Saat dikonfirmasi, Handoko Security sekolah mengatakan bahwa dirinya telah menyampaikan terkait masalah septi kepada kontraktor bersangkutan, namun mereka alasannya personil pekerja hanya sedikit,sehingga tidak memasang jaring-jaring keamanan.
“Saya sudah ngomong tolong dong dipasang jaring-jaringnya, tapi enggak taulah alasannya begitu-begitu aja,sampai sekarang enggak dipasang juga,ujarnya kepada Awak Media.
Sementara, salah seorang pekerja menjelaskan bahwa pelaksana dari proyek dari proyek yang dikerjakannya tersebut adalah Subandi ,tapi dia jarang datang ke lokasi.
“Engak kebagian helm sama rompi, belinya sedikit, yang lain juga enggak pakai kan,”papar Pekerja yang tidak diketahui namanya.
Sampai berita ini diterbitkan pengawas dari Dinas Pendidikan Kabupaten Sidoarjo belum dikonfirmasi. Bersambung. (Ud/Rk)