Kepala BPN II Surabaya: Dengan Teknologi Kantor Saya akan Sepi
TIMOROMAN.COM-Teknologi sangat membantu pekerjaan dan tugas. Ini diungkapkan oleh Kepala BPN II Surabaya Lampri. ia memberi ilustrasi bahwa dahulu sebelum adanya teknologi mengukur lahan sehari hanya bisa lima. “Dengan teknologi bisa ratusan,” papar Lampri saat ditemui di kantornya.
Konsekuensinya, ia dan jajaran harus bekerja keras. Meskipun demikian ada banyak tunggakan di kantornya yakni 6000 sertifikat yang harus diselesaikan. Nah selain teknologi ia punya cara agar jajarannya tak jenuh.
Kerapkali Lampri mengajak joget anak buahnya. “Biar semangat dan tidak suntuk, karena joged itu kami lakukan saat kami suntuk lembur menyelesaikan tugas.” demikian kata Pria murah senyum ini.
“Kalau ini (lembur-red) tidak kami lakukan pekerjaan akan menumpuk, dan
hasil dari lembur ini tumpukan 6.000 sertifikat kini tinggal 1.000,
sedikit lagi selesai,” paparnya.
Ia menyadari bahwa pelayanan prima kepada masyarakat, sudah semestinya
dilakukan, karena menurutnya sudah menjadi tuntutan zaman. Tidak bisa
tidak ini kami harus laksanakan.
“Berat mengemban tugas, karena kami bersentuhan dengan hukum,” katanya, sehingga segala sesuatu harus ditelaah dengan teliti, tanpa harus
bertele-tele dan meninggalkan pelayanan cepat.
Kantor Pertanahan Kota Surabaya II baru-baru ini mengenalkan layanan
elektronik Surat Keterangan Pendaftaran Tanah (SKPT) dan Zona Nilai Tanah (ZNT). Program ini untuk memudahkan pelayanan dan percepatan pengurusan sertifikat.
“Langkah ini dilakukan sebagai upaya untuk memudahkan pemohon sertifikat dengan menggunakan sistem elektronik yang bisa diakses langsung
perkembangannya melalui gadget,” ujar Kepala Kantor Pertanahan Surabaya
II Lampri.
Lampri menambahkan, dengan program ini ia berharap ingin memudahkan
pelayanan, akses gampang, murah dengan tidak memakan banyak biaya. Selain itu juga memberi kemudahan investor untuk berinvestasi di Surabaya.
Dengan layanan elektronik ini akan memangkas birokrasi waktu jika
masyarakat ingin mengetahui sejauh mana perkembangan proses pengurusan sertifikat tanpa harus mendatangi kantor BPN.
“Kalau sebelumnya harus lima hari dan datang ke kantor. Dengan layanan
elektronik ini cukup dari rumah, dari kantor masing-masing bisa kita
layani. Karena layanan ini berbasis web. Hitungannya menit, bahkan detik
sudah bisa diketahui perkembangannya,” paparnya.
Dalam waktu dekat pihaknya juga akan meluncurkan program baru yang
memungkinkan layanan lebih praktis. “Dengan program berbasis digital itu,
nantinya kantor kita bisa bertambah kecil, karena warga dan pihak terkait
yang berurusan dengan kami tak usah datang ke kantor kami,” demikian
Lampri yang dilantik Oktober lalu mengakhiri wawancara.(*)