Asean Bahas Masuknya Timor Leste sebagai Anggota
TIMOROMAN.COM-Asosiasi Negara-negara Asia Tenggara akan mengadakan pertemuan dengan pejabat senior bulan depan untuk membahas pengakuan Timor Lorosa’e sebagai anggota, kata pejabat ASEAN hari Minggu.
Kelompok kerja Asean di Timor Lorosa’e akan bertemu pada 5 Desember di pulau resor Indonesia Bali, Chandra Widya Yudha, direktur kerjasama politik dan keamanan Asean di Kementerian Luar Negeri Indonesia, kepada Kyodo News di sela-sela pertemuan para pemimpin 10 negara anggota Asean yang sekarang, dan mitra dialog utamanya termasuk China, Amerika Serikat dan Rusia.
Chandra tidak menjelaskan, namun pejabat Asean lainnya mengatakan “tidak ada terobosan di cakrawala” terlepas dari keinginan Indonesia untuk Timor Leste secepatnya masuk.
Menurut Jose Tavares, direktur jenderal untuk kerja sama ASEAN di kementerian luar negeri Indonesia, asosiasi tersebut kini telah menerima hasil studi oleh tiga tim independen yang menguji aspek politik, ekonomi dan sosial budaya untuk mengakui Timor Leste sebagai anggota kelompok regional berpengaruh.
Studi tersebut akan dipertimbangkan dalam membuat rekomendasi apakah Timor Leste siap untuk bergabung enam tahun setelah mengajukan permohonan terlebih dahulu, kata Tavares.
Timor Leste mengajukan keanggotaan pada tahun 2011 saat Indonesia memimpin kelompok tersebut. Menteri Luar Negeri Indonesia Marty Natalegawa mengatakan bahwa secara geografis Timor Lorosa’e adalah bagian dari Asia Tenggara dan hanya ada dua pilihan untuk kelompok tersebut: mengundangnya untuk bergabung atau mengabaikan negara kecil tersebut.
Beberapa anggota Asean telah bersikap dingin terhadap gagasan tersebut, dengan Singapura secara khusus menyuarakan keprihatinan atas kekurangan sumber daya manusia di negara tersebut untuk mengatasi banyak pertemuan dan kesenjangan ekonomi Asean dengan anggota lainnya.
Meskipun pendapatan minyak dan gas, Timor Lorosa’e tetap menjadi salah satu negara termiskin di kawasan Asia Pasifik, dengan statistik resmi menunjukkan bahwa sekitar 40% penduduknya hidup di bawah garis kemiskinan.(bangkokpost.com)