Jenazah Mahasiswa Timor Leste Ditemukan di Jurang Cemorosewu
TIMOROMAN.COM-Penemuan mayat terbungkus selimut di Jurang Cemorosewu menggegerkan warga sekitar.
Mayat tersebut pertama kali ditemukan pemilik warung di kawasan tersebut, Joni saat akan membuka warungnya.
Identitas jasad pun terungkap. Polda DIY mengungkapkan hasil identifikasi ternyata jasad tersebut adalah mayat mahasiswa asal Timor Leste, Joao Bosco Baptista (21).
Kabid Humas Polda DIY Kombes Pol Yuliyanto mengatakan pada 2 Juli 2019 keluarga melapor hilangnya anggota keluarga mereka atas nama Joao Bosco Baptista (21), jenis kelamin laki-laki.
“Namun pada 3 Juli, pihak keluarga kembali melapor dengan status yang bersangkutan diculik,” kata Yuli di Mapolda DIY.
Dir Reskrimum Polda DIY Kombes Pol Hari Utomo mengatakan pihaknya sudah memeriksa sebanyak 9 orang saksi.
Ia pun berharap dengan dipublikasikannya kasus ini, akan ada saksi tambahan agar kasus semakin terang-benderang.
Hadi juga mengaku sudah mengantongi sejumlah nama dan data yang terkait dengan hilangnya korban sampai ia ditemukan tewas.
Ia menyebut tinggal mencari tersangka kejadian.
“Dugaan kami pelakunya lebih dari 1 orang, ini tinggal menunggu waktu saja,” kata Hadi.
Sementara Dokter Forensik RS Bhayangkara Polda DIY Kompol dr. D. Aji Kadarmo memperkirakan korban tewas antara rentang waktu 2 dan 7 Juli 2019.
Hal tersebut didasarkan pada pemeriksaan forensik dan kondisi jasad korban saat ditemukan.
“Namun terkait pola luka pada jenazah saat ini tidak bisa kami ungkapkan,” kata Aji.
Polda DIY mengungkap hasil identifikasi penemuan mayat di Magetan, Jawa Timur beberapa waktu lalu.
Mayat tersebut dikonfirmasi adalah mahasiswa asal Timor Leste yang sedang menjalani studi di DIY.
Hal tersebut disampaikan oleh Dir Reskrimum Polda DIY Kombes Pol Hadi Utomo pada Kamis (18/07/2019) siang.
Hadi menyatakan mendapat informasi penemuan mayat dari Polres Magetan atas laporan warga.
Jenazah sempat dibawa ke RS Bhayangkara Nganjuk, Jawa Timur untuk pemeriksaan awal.
Setelahnya, jenazah kemudian dibawa ke RS Bhayangkara di Kalasan, Sleman untuk pemeriksaan lebih lanjut oleh Tim DVI dan INAFIS Polda DIY.
Dokter Forensik RS Bhayangkara Polda DIY Kompol dr. D. Aji Kadarmo, SpF mengatakan pemeriksaan mendalam dilakukan dengan mengecek sidik jari telunjuk dan ibu jari korban.
“Setelah kami bandingkan dengan data Antemortem paspor dari Kantor Imigrasi DIY, disimpulkan ada kecocokan sidik jari,” kata Aji.
Kabid Humas Polda DIY Kombes Pol Yuliyanto mengungkapkan bahwa Joao dilaporkan hilang sejak 2 Juli lalu. Jenazah sendiri ditemukan beberapa hari lalu.
“Yang melapor adalah keluarga korban sendiri ke SPKT Polda DIY,” kata Yuli
Polda DIY telah mengantongi identitas terduga pelaku yang menyebabkan mahasiswa asal Timor Leste, Joao Bosco Baptista (21) meninggal.
“Kita peroleh informasi-informasi yang mengarah ke tersangka atau pelaku dan alhamdulilah kita sudah punya data-data orangnya. Tinggal tunggu waktu saja,” ujar Direktur Reserse Kriminal Umum Polda DIY Kombes Pol Hadi Utomo, Kamis (18/7/2019).
Adapun kasus ini bermula ketika Sentra Pelayanan Kopolisian Terpadu (SPKT) Polda DIY menerima laporan orang hilang bernama Joao Bosco Baptista (21) pada 3 Juli 2019.
Laporan orang hilang tersebut kemudian berkembang menjadi laporan penculikan.
Atas laporan tersebut, pihak kepolisian memeriksa saksi dan juga mencari korban dari jejak digital.(tribunjakarta)